Kamis, 07 November 2013

Kesebelasan



              Lelaki ceking dengan kulit hitam legam akibat terbakar sinar matahari itu menatap dompet lusuh yang ada di tangannya. Berulang kali ia mengusap peluh yang mulai membanjiri dahinya.
            “Selamat ya, To. Wah, mungkin kamu sudah bosan ya tiap tahun kukasih selamat,” ucap Mardi tergelak.
            Ucapan sahabatnya dari bilik becak itu hanya ditanggapi dingin oleh Yanto. Dia lantas menarik becaknya. Mengayuhnya gontai untuk menemui sang istri yang pasti sudah cemas menunggunya.
                   “Bagaimana, Pak?” tanya sang istri di pembaringannya.
            Yanto tak menjawab. Matanya berlompatan memandang sang istri dan bayi merah di sampingnya. Dia tak tahu lagi bagaimana harus membayar persalinan anak kesebelasnya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar