Sabtu, 25 Januari 2014

(#1ThnBlogRully ) Happy Bornday !!

Hallo mas Rully/randeskop/chairul/umam/chairulumam/andeskop. Hadeeh namanya banyak banget… yaudah aku panggil mas Rully aja ya biar nggak ribet? Okesip.

Oh ya, sebelumnya mau ngucapin Happy Birthday yang pertama yaa. Ih… kalau blognya diibaratkan manusia ini lagi lucu-lucunya… *kasih dot* haha..

Sebenarnya bingung juga mau bilang apa buat blognya mas Rully ini. Mau ngomen tampilan blognya Mas Rully yang sederhana kayak peserta yang lain tapi tampilan blogku malah lebih sederhana dan nggak rapi. Mau ngomen ngepostnya dikit banget sih mas? Eh.. post di blogku juga malah lebih sedikit.. *tutup muka pakai wajan*

Terus mau ngasih apa buat yang ulang tahun??
Hmm… *mikir keras*
Ya udah deh berhubung aku suka banget nulis cerita fiksi (di blogku semuanya berisi cerpen dan FFku, mehehe…), jadi aku mau kasih ucapan selamat ulang tahun versiku aja ya buat Mas Rully..
Silakan dibaca ………. 
Kado dengan Pita Hitam di atasnya
                Aku terpekur menatap  kado dengan pita hitam di atasnya. Sudah hampir berhari-hari aku memikirkan bagaimana caranya agar kado yang sudah kusiapkan ini bisa sampai pada seseorang di sana.
Kado dengan pita hitam di atasnya. Aku takut isinya semakin berantakan, maka dari itu aku takkan bisa memaketkan kado itu pada sembarang jasa pengiriman. Itu harus kukirim sendiri. Tapi, aku tak ingin seseorang di sana tahu bahwa kado spesial itu dariku.
Kado dengan pita hitam di atasnya ini masih kugenggam erat. Aku sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Ragu-ragu aku mengetuknya tiga kali lalu meninggalkan kado itu di sana dan bersembunyi. Tak lama kemudian, dia membuka pintu. Wajahnya nampak kebingungan melihat kado tanpa nama itu. Dia menggaruk rambutnya, mungkin dia ragu akan membuka kado itu atau tidak.
Aku masih mengamatinya. Kulihat akhirnya dia memutuskan untuk membuka kado dengan pita hitam di atasnya itu. Perlahan dia membuka simpul pitanya. Aku berdebar.
“Ah..!!” jeritnya. Dia melempar isi kado tersebut.
Aku tersenyum. Kado dengan pita hitam di atasnya itu kini telah terbuka. Dia telah melihat isi dari kado yang belakangan ini membuatku tak nafsu makan. Aku lega. Pada akhirnya, sekarang dia telah melihat sendiri jantungku yang memerah darah terhujam pisau jika dia tak memenangkan aku dalam giveawaynya.
Aku melangkah pergi. Meninggalkannya dengan jantung yang memerah darah. Selamat ulang tahun, Mas Rully. Kuharap dia akan memilihku sebagai pemenang dalam giveawaynya agar dia tak mendapatkan kado dengan pita hitam di atasnya itu dariku. *ngancam*
***
Haha… maaf ya mas FFnya sedikit modus biar dimenangin..
Oh ya, aku buatin kartu ucapan juga..
 
Akhir kata *kayak nulis undangan* Selamat Ulang Tahun yang pertama buat blognya. Semoga blognya bisa menginspirasi banyak orang dan makin eksis lagi…
Sukses selalu buat pemilik blognya juga.
Salam kenal,
-Arif Rizaldy-



Selasa, 14 Januari 2014

[Giveaway] Love Letter Challenge by R. Desiana



Dear kamu,
“Hai, apa kabar?”
            Sama seperti di surat ini, akupun ingin menanyakan hal tersebut setiap kamu memasuki gerbang sekolah. Bukan basa-basi. Aku benar-benar ingin tahu bagaimana kamu melewati harimu kemarin hingga pagi ini. Bahagiakah? Ah, tapi melihat senyummu yang selalu merekah di setiap pagi, aku bisa menebak jawabannya.
            Seperti biasa, sebelum bel masuk kelas berbunyi, kamu akan duduk di depan kelasmu dengan earphone yang menggantung di telinga kirimu. Aku selalu ingin tahu apa yang kamu dengarkan setiap pagi hingga bibirmu tak henti-hentinya bergerak mengikuti lagunya. Musik k-pop kah seperti kebanyakan gadis lain? Atau malah dangdut? Entahlah, aku hanya berharap suatu saat kamu bisa membagi earphonemu untuk telingaku dan mungkin kita akan berdendang bersama.
            Setelah bel berbunyi, kamu akan segera melepas earphonemu dan sekilas melirik jam tangan monel yang melingkar manis di tangan kananmu sebelum berebut masuk kelas dengan teman-temanmu yang lain. Meninggalkanku yang selalu mengagumimu dari balik jendela kelas yang ada di seberang kelasmu.
            Sebenarnya, aku tak ingin menjadi setitik objek yang tak terlihat olehmu. Aku ingin kamu menyadari kehadiranku atau hanya sekedar mengenalku. Tapi apa? Bibirku kelu setiap kali tanpa sengaja mata kita beradu. Jantungku seakan berhenti ketika aroma parfummu bisa terhirup olehku. Tolong jangan anggap aku lelaki pengecut, aku hanya tak tahu bagaimana cara masuk dalam kehidupanmu secara wajar.
            Dear kamu,
            Setelah sekian lama aku hanya bisa mengagumimu, kini kita bisa saling mengenal karena hal konyol itu. Ya, karena kita sama-sama terlambat masuk sekolah. Kamu dan aku tertahan di gerbang sekolah hingga upacara selesai. Entahlah, mengapa hari itu hanya kita berdua yang terlambat. Bila bisa kuhentikan waktu, mungkin aku akan menghentikan waktu saat itu. Waktu 40 menit bersamamu, terasa begitu cepat. Memang tak ada pembicaraan yang berarti saat itu, namun semenjak hari itu ketika melihatku kamu pasti akan mengulaskan senyum untukku.
            Dear kamu,
            Berjuta kata mungkin takkan pernah cukup untuk menceritakan hal tentangmu. Namun yang pasti, melalui surat ini meski tak terangkai dengan romantis dan entah kamu mau membacanya atau tidak, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih padamu karena selalu memberikanku semangat di setiap pagi dengan senyumanmu. Dan aku, masih akan terus mengagumimu dari balik jendela kelasku.