Selasa, 14 Januari 2014

[Giveaway] Love Letter Challenge by R. Desiana



Dear kamu,
“Hai, apa kabar?”
            Sama seperti di surat ini, akupun ingin menanyakan hal tersebut setiap kamu memasuki gerbang sekolah. Bukan basa-basi. Aku benar-benar ingin tahu bagaimana kamu melewati harimu kemarin hingga pagi ini. Bahagiakah? Ah, tapi melihat senyummu yang selalu merekah di setiap pagi, aku bisa menebak jawabannya.
            Seperti biasa, sebelum bel masuk kelas berbunyi, kamu akan duduk di depan kelasmu dengan earphone yang menggantung di telinga kirimu. Aku selalu ingin tahu apa yang kamu dengarkan setiap pagi hingga bibirmu tak henti-hentinya bergerak mengikuti lagunya. Musik k-pop kah seperti kebanyakan gadis lain? Atau malah dangdut? Entahlah, aku hanya berharap suatu saat kamu bisa membagi earphonemu untuk telingaku dan mungkin kita akan berdendang bersama.
            Setelah bel berbunyi, kamu akan segera melepas earphonemu dan sekilas melirik jam tangan monel yang melingkar manis di tangan kananmu sebelum berebut masuk kelas dengan teman-temanmu yang lain. Meninggalkanku yang selalu mengagumimu dari balik jendela kelas yang ada di seberang kelasmu.
            Sebenarnya, aku tak ingin menjadi setitik objek yang tak terlihat olehmu. Aku ingin kamu menyadari kehadiranku atau hanya sekedar mengenalku. Tapi apa? Bibirku kelu setiap kali tanpa sengaja mata kita beradu. Jantungku seakan berhenti ketika aroma parfummu bisa terhirup olehku. Tolong jangan anggap aku lelaki pengecut, aku hanya tak tahu bagaimana cara masuk dalam kehidupanmu secara wajar.
            Dear kamu,
            Setelah sekian lama aku hanya bisa mengagumimu, kini kita bisa saling mengenal karena hal konyol itu. Ya, karena kita sama-sama terlambat masuk sekolah. Kamu dan aku tertahan di gerbang sekolah hingga upacara selesai. Entahlah, mengapa hari itu hanya kita berdua yang terlambat. Bila bisa kuhentikan waktu, mungkin aku akan menghentikan waktu saat itu. Waktu 40 menit bersamamu, terasa begitu cepat. Memang tak ada pembicaraan yang berarti saat itu, namun semenjak hari itu ketika melihatku kamu pasti akan mengulaskan senyum untukku.
            Dear kamu,
            Berjuta kata mungkin takkan pernah cukup untuk menceritakan hal tentangmu. Namun yang pasti, melalui surat ini meski tak terangkai dengan romantis dan entah kamu mau membacanya atau tidak, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih padamu karena selalu memberikanku semangat di setiap pagi dengan senyumanmu. Dan aku, masih akan terus mengagumimu dari balik jendela kelasku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar